
Foto/Ilustrasi : Inews.id
Buletyn, Jakarta - Mentri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indnesia tumbuh di atas ekspektasi yaitu sebesar 5,17% pada kuartal II-2023.
Dikutip Antara, Jumat (11/8) Sri Mulyani menyebutkan "Pertumbuhan ekonomi kita di 5,17 persen, ini di atas ekspektasi dari mayoritas para analis pasar yang memprediksi ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh tapi tidak setinggi 5,17 persen. Ini artinya cukup baik," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2023.
Perekonomian Indonesia pada kuartal II ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan 5,2 persen dan 10,62 persen.
Menurut Sri Mulyani, capaian tersebut tidak lepas dari dukungan APBN. Misal, upaya pengendalian stabilitas harga serta program-program perlindungan sosial yang tetap dijaga hingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
Pemberian gaji ke 13 dan THR juga merupakan upaya mendorong daya beli masyarakat yang pada akhirnya turut berkontribusi mendongkrak kinerja konsumsi rumah tangga.
APBN juga mendukung kinerja konsumsi operasional pemerintah, seperti pemilu 2024, penyelenggaraan ASEAN Chairmanship serta layanan birokrasi dan administrasi lainnya naik signifikan sebesar 7,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Selain dari aspek konsumsi, APBN juga menopang kinerja investasi atau Pembentukan Modal Teta Bruto (PTMB) melalui dukungan terhadap program-program seperti keberlanjutan pembangunan Program Prioritas Nasional (PSN).
Dukungan APBN terhadap Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pemeliharaan aset lainnya juga turut berkontribusi dalam meningkatkan performa PMTB yang mencapai 4,6%.
Sementara itu, expor dan impor mengalami penurunan kinerja sebesar 2,7% dan 3,2%. Hal ini tidak lain diakibatkan oleh melemahnya ekonomi global yang menyebabkan normalisasi harga komoditas.
dk.
