BMKG Perkirakan El Nino Akan Terjadi Sampai Akhir Tahun

0

BMKG Perkirakan El Nino Akan Terjadi Sampai Akhir Tahun
Foto : Republika

Buletyn, Jakarta
- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El Nino akan terjadi sampai Akhir Tahun. Puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus - September.


El Nino adalah fenomena iklim dinama terjadi penurunan curah hujan dan meningkatnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian timur. Dampaknya Indonesia khususnya mengalamai kekurangan udara basah dan hujan. Akibatnya udara di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi relatif kering dan memiliki suhu yang tinggi.


Dilansir dari detikEdu dari CNN Indonesia, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab menjelaskan bahwa El Nino akan terjadi hingga akhir tahun dengan puncak di bulan Agustus sampai September.


"El Nino masih akan bertahan sampai akhir tahun. Tapi dampaknya seiring dengan datangnya musim hujan akan semakin berkurang,' ungkap Fachri.


Untuk itu BMKG membentuk Zona Musim atau disebut ZOM. Tujuannya untuk memetakan dan mengetahui persebaran dampak El Nino di Indonesia. Setidaknya ada 699 titik ZOM dan 63% telah memasuki fase kemarau.


"Artinya yang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sudah 63 persen wilayah zona musim tadi," jelasnya.


Di Indonesia El Nino mengakibatkan peningkatan suhu dan berkurangnya curah hujan. Fachri mengakui adanya potensi kekeringan yang cukup ekstem di beberapa wilayah Indonesia.


"Seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara juga diprediksi memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi musim kering yang ekstem," ungkapnya.


Masyarakat dihimbau untuk waspada dengan kemungkinan potensi lainnya. Sebab selain kekeringan ada potensi lain yang tidak kalah ekstrem yaitu kebakaran hutan.


Dilansir detikEdu dari Science Insider, pakar forensik kebakaran hutan di IPB University Bambang Hero Saharjo menjelaskan dari kekeringan akibat fenomena El Nino membuat tanah dan lahan gambut rentan terhadap terjadinya kebakaran.


Jika terjadi kebakaran lahan gambut maka penanganannya akan sulit. Terlebih bila tidak ditanggulangi dengan cepat maka area kebakaran akan semakin luas. 


Menurut Bambang, penanganan kebakaran hutan dan lahan gambut tidaklah mudah dan relatif sangat mahal. Menurutnya kesiapan Indonesia menghadapi hal tersebut sangat tergantung pada anggaran.


"Salah satu hal terpenting dalam keberhasilan pengelolaan lahan gambut adalah ketersediaan air yang cukup agar gambut selalu dalam keadaan basah," pungkasnya.



dk



Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)